website lpmp

Rabu, 04 Juli 2012

JENIS-JENIS PENELITIAN


A.    Menurut Bidangnya
1.      Penelitian Akademis
Penelitian akademis adalah penelitian yang dilakukan oleh para mahasiswa dalam membuat skripsi, tesis, disertasi. Penelitian ini merupakan sarana edukatif sehingga lebih mementingkan validitas internal (caranya yang harus betul). Variabel penelitian terbatas dan kecanggihan analisis disesuaikan dengan jenjang pendidikan S1, S2, S3.
2.      Penelitian Professional
Penelitian profesioanal adalah penelitian yang dilakukan oleh orang yang berprofesi sebagai peneliti (termasuk dosen). Tujuannya adalah mendapatkan pengetahuan (ilmu, teknologi, dan seni) baru. Variabel penelitian lengkap, kecanggihan analisis disesuaikan dengan kepentingan masyarakat ilmiah. Penelitian dilakukan dengan cara yang betul (validitas internal) dan hasilnya dapat berguna untuk pengembangan ilmu.
3.      Penelitian Institusional
Penelitian institusional adalah penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan informasi yang dapat digunakan untuk pengembangan lembaga. Hasil penelitian akan sangat berguna bagi pimpinan untuk pembuatan keputusan. Hasil penelitian lebih menekankan pada validitas eksternal (kegunaan), variable lengkap (kelengkapan informasi), dan kecanggihan analisis disesuaikan untuk pengambilan keputusan.


B.     Menurut Tujuannya
1.      Penelitian Murni (Penelitian Dasar)
Penelitian murni (penelitian dasar) adalah penelitian yang dilakukan diarahkan sekedar untuk memahami masalah dalam organisasi secara mendalam (tanpa ingin menerapkan hasilnya). Penelitian dasar bertujuan untuk mengembangkan teori dan tidak memperhatikan kegunaan yang langsung bersifat praktis. Penelitian ini biasanya dilakukan di laboratorium. Jadi penelitian murni/dasar berkenaan dengan penemuan dan pengembangan ilmu.
2.      Penelitian Terapan
Penelitian terapan adalah penelitian yang diarahkan untuk mendapatkan informasi yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah. Penelitian terapan dilakukan dengan tujuan menerapkan, menguji, dan mengevaluasi masalah-maslah praktis sehingga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia, baik secara individual maupun kelompok. Masalah penelitian terapan ditetapkan untuk mencari solusi yang dapat dimanfaatkan manusia. Oleh karena itu, hasil pnelitiannya berupa jawaban nyata dan dapat dirasakan langsung oleh masyarakat yang dituju. Penelitian terapan dalam pendidikan, misalnya, berkaitan dengan peningkatan kualitas strategi, teknik, dan model pembelajaran, atau peningkatan minat dan motivasi belajar siswa.

C.     Menurut Metode
1.      Penelitian Survey
Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis. Penelitian survey dilakukan untuk mencari keterangan yang faktual dan memperoleh fakta dari gejala yang ada. Selain itu, penelitian survey dapat digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur, dan sebagainya. Hasil dari penelitian suvey dipakai untuk pembuatan rencana dan pengambilan keputusan. Contohnya adalah seorang pengusaha batu baterei yang mengamati semua faktur penjualan salama satu tahun untuk mengetahui baterei warna apa dan ukuran manakah yang paling banyak digemari oleh masyarakat.
2.      Penelitian Expostfacto
Penelitian expostfacto adalah penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi yang kemudian merunut ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut. Penelitian expostfacto digunakan untuk menyelidiki hubungan sebab akibat yang mana antarvariabel tidak bisa dimanipulasi oleh peneliti. Penyelidik mendesain penelitian untuk membandingkan dua atau lebih sample yang memungkinkan dipelajari setelah perilaku atau kondisi tertentu terjadi. Peneliti tidak memanipulasi apa yang terjadi pada subjek tetapi peneliti memfokuskan pada apa yang telah terjadi secara berbeda pada kelompok subjek. Sebagai contoh, penelitian tentang pengaruh kebiasaan membaca orangtua terhadap minat membaca siswa. Salah satu variabel di atas, yaitu kebiasaan membaca orangtua tidak bisa dimanipulasi sehingga peneliti melihat pengaruhnya setelah kondisi tersebut terjadi.
3.      Penelitian Eksperimen
Penelitian eksperimen adalah suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat. Variabel independennya dimanipulasi oleh peneliti. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan hubungan sebab-akibat dan pengaruh faktor-faktor pada kondisi tertentu. Dalam bentuk yang paling sederhana, pendekatan eksperimen ini berusaha untuk menjelaskan, mengendalikan, dan meramalkan fenomena seteliti mungkin. Dalam penelitian eksperimen banyak digunakan model kuantitatif.
Menurut Sukardi (2003) penelitian eksperimen merupakan metode inti dari penelitian yang ada. Ini disebabkan dalam metode ini peneliti melakukan penelitian dengan tiga persyaratan yang dipenuhi. Ketiga persyaratan tersebut, yaitu persyaratan mengontrol, memanipulasi, dan mengobservasi. Dalam penelitian ini peneliti harus membagi subjek yang diteliti menjadi dua kelompok, yaitu kelompok yang mendapatkan perlakuan dan kelompok yang tidak memperoleh perlakuan. Pada penelitian eksperimen terdapat pengujian hipotesis untuk menentukan kondisi setelah dilakukan manipulasi, misalnya berupa suatu perlakuan.
Contoh :
Pengaruh model pembelajaran interaktif dalam membaca terhadap kemampuan membaca siswa dalam kondisi dikontrol secara ketat.
Dalam penelitian eksperimen terdapat kelompok yang disebut kelompok eksperimen, yaitu kelompok yang sengaja dipengaruhi oleh variable-variabel tertentu. Pada contoh ini, kelompok yang dipengaruhi adalah kelompok yang diberi pembelajaran membaca melalui model interaktif. Di samping itu adapula kelompok kontrol, yaitu kelompok yang tidak dipengaruhioleh variabrl itu. Dalam contoh di atas kelompok kontrol adalah siswa ygn tidak dipengaruhi oleh model interaktif dalam pembelajaran membaca. Adanya kelompok kontrol dimaksudkan sebagai pembanding sehingga tampak ada atau tidak adanya perubahan yang diakibatkan oleh pengaruh variabel yang diujicobakan.
4.       Penelitian Naturalistik
Penelitian naturalistik yang sering disebut dengan penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek alami (sebagai lawannya) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci. Contoh : Sesaji terhadap keberhasilan bisnis. Dalam penelitian naturalistik peneliti tidak membuat perlakukan karena peneliti dalam mengumpulkan data bersifat emic yaitu berdasarkan pandangan dari sumber data, bukan pandangan peneliti.
5.      Penelitian Kebijakan
Penelitian kebijakan adalah suatu proses penelitian yang dilakukan pada, atau analisis terhadap masalah-masalah sosial yang mendasar, sehingga temuannya dapat direkomendasikan kepada pembuat keputusan untuk bertindak secara praktis dalam menyelesaikan masalah.
6.      Penelitian Tindakan
Penelitian tindakan merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan metode kerja yang paling efisien, sehingga biaya produksi dapat ditekan dan produktifitas lembaga dapat meningkat. Tujuan utama penelitian ini adalah mengubah: 1) situasi, 2) perilaku, 3) organisasi termasuk struktur mekanisme kerja, iklim kerja, dan pranata.
7.      Penelitian Pengembangan
Penelitian pengembangan merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan atau memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran. Selanjutnya menurut Borg and Hall dalam Sugiyono (2007) menyatakan bahwa pada umumnya penelitian pengembangan bersifat longitudianal (beberapa tahap). Untuk penelitian analisis kebutuhan sehingga mampu dihasilkan produk yang bersifat hipotetik sering digunakan metode penelitian dasar (basic research). Selanjutnya untuk menguji produk yang masih bersifat hipotetik tersebut, digunakan eksperimen, atau action research. Setelah produk teruji, maka dapat diaplikasikan. Proses pengujian produk dengan eksperimen tersebut, dinamakan penelitian terapan (applied research).

D.    Menurut tingkat Eksplanasi
Tingkat eksplanasi adalah tingkat penjelasan. Jadi penelitian menurut tingkat eksplanasi adalah penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain.
1.      Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan (Suharsimi Arikunto, 2005 : 234). Penelitian ini bertujuan menjelaskan fenomena dengan menggunakan angka-angka untuk mencandrakan karakteristik individu atau kelompok. Penelitian deskriptif menilai sifat dari kondisi-kondisi yang tampak. Tujuan penelitian dibatasi untuk menggambarkan karakteristik sesuatu sebagaimana adanya.
Penelitian deskriptif adalah penelitian tentang fenomena yang terjadi pada masa sekarang. Prosesnya berupa pengumpulan dan penyusunan data, serta analisis dan penafsiran data tersebut. Penelitian deskriptif dapat bersifat komparatif dengan membandingkan persamaan dan perbedaan fenomena tertentu; analitis kualitatif untuk menjelaskan fenomena dengan aturan berpikir ilmiah yang diterapkan secara sistematis tanpa menggunakan model kuantitatif; atau normatif dengan mengadakan klasifikasi, penilaian standar norma, hubungan dan kedudukan suatu unsur dengan unsur lain.
Dalam penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan “apa adanya” tentang suatu variabel, gejala, atau keadaan. Memang ada kalanya dalam penelitian ini ingin juga membuktikan dugaan tetapi tidak terlalu lazim. Yang umum adalah bahwa penelitian deskriptf tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis.
            Contoh :
            Peneliti mengamati bahwa di kelurahan tempat mereka tinggal terdapat banayak sekali anak-anak kecil berjualan di terminal bus dan di stasiun. Peneliti yang kebetulan seorang guru bertanya dalam hati kapan anak-anak ini sekolah karena menurut perkiraanya mereka masih dalan usia sekolah dasar. Di dalam benak guru peneliti ini berjejal pertanyaan mengenai nasib anak-anak kecil yang disangka terpaksa berjualan seperti itu.
Penelitian yang dilakukannya merupaka penelitian deskriptif karena :
(a)    Penelitian ini tidak bermaksud untuk menguji hipotesis tetapi hanya ingin mengetahui keadaan tentang anak-anak kecil yang berjualan tersebut misalnya:
1)            Apakan anak-anak kecil itu sekolah?
2)            Jika tidak apa sebabnya, dan bagaimanakah masa depan mereka?
3)            Jika bersekolah lalu kapan mereka ini belajar, atau bagaimana mereka membagi waktu?
(b)   Peneliti tidak ingin menghubungkan variabel yang satu dengan variabel yang lain, tetapi hanya ingin mengetahui keadaan masing-masing variabel secara lepas.
Informasi yang diperoleh dari penelitian ini barangkali dapat digunakan untuk merancang pendirian sekolah dengan pendekatan non tradisional, misalnya belajar dengan modul. Dalam sistem modul; anak-anak dapat belajar dalam waktu yang tidak terikat oleh jadwal waktu. Modul yang harus dipelajari dapat dipinjam dan dipelajari kapan saja, di mana saja sehingga walaupun berjualan merea masih dapat belajar.
2.      Penelitian Komparatif
Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Variabelnya masih sama dengan penelitian variabel mandiri tetapi untuk sampel yang lebih dari satu, atau dalam waktu yang berbeda. Di dalam penelitian komparatif, peneliti melakukan penyelidikan apakah terdapat perbedaan antara dua atau lebih kelompok terhadap fenomena yang sedang dipelajai. Seperti dalam penelitian deskriptif, dalam penelitian ini tidak ada manipulasi atau kontrol langsung terhadap hal yang diteliti.
Contoh :
Peneliti ingin mengetahui apakah terdapat perbedaan jenis karangan antara siswa laki-laki dan perempuan; perbandingan tingkat pemahaman wacana antara anak yang membaca dengan menggunakan musik dan anak yang membaca tanpa mendengarkan musik.
3.      Penelitian Asosiatif
Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Dengan penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala.
E.     Menurut Kealamian Penelitian
1.      Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berlandasakan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunkan instrumen peneltitan, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini disebut sebagai metode positivistik karena berlandasakan pada filsafat positivisme. Metode ini sebagai metode ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis. Metode ini juga disebut metode discovery, karena dengan metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baaru. Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.
2.      Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang berlandasakan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) di mana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowboll, teknik pengumpulan dengan triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil peneltian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi. Metode peneltian kualitatif dinamakan sebagai metode baru, karena popularitasnya belum lama, dinamakan metode postpositivisme karena berlandaskan pada filsafat postpositivisme. Metode ini disebut juga sebagai metode atistik karena proses penelitian lebih bersifat seni (kurang berpola), dan disebut sebagai metode interpretive karena data hasil penelitian lebih berkenaan dengan interpretasi terhadap data yang ditemukan di lapangan. Metode penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting); disebut juga sebagai metode ethnographi, karena pada awalnya metode ini lebih banyak digunakan untuk  penelitian bidang antropologi budaya; disebut sebagai metode kualitatif, karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif.

5 komentar:

Walidin mengatakan...

Terima kasih atas semua uraian di atas. Ini bisa saya jadikan acuan untuk melakukan penelitian.

Mochammad Ilham Noor Hidayat mengatakan...

Sangat membantu

Robby mengatakan...

keren gan artikelnya

Unknown mengatakan...

Artikel ini sangat membantu sekali. Terimakasih🙏

masbos mengatakan...

Terimakasih, artikel ini membantu sekali